Wait :

Calcusol – Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

harga-calcusol-doktersehat
Calcusol obat apa? Calcusol adalah obat herbal yang telah teruji melalui penelitian bisa meluruhkan batu ginjal. Obat batu ginjal Calcusol diproduksi oleh ahli waris dari Prof. Dr. Sardjito (alm) yang merupakan peneliti bahan obat Calcusol.

baca juga artikel lainnya cara mencegah timbulnya jerawat

Anda bisa membeli Calcusol tanpa menggunakan resep dokter karena merupakan obat bebas. Akan tetapi, meskipun tergolong obat bebas, penggunaan Calcusol harus dilakukan sesuai aturan dan dosis yang tepat. Oleh karena itu, Anda perlu membaca penjelasan mengenai Calcusol ini. Penjelasan ini mengandung informasi tentang bentuk sediaan, kandungan, manfaat, indikasi, kontraindikasi, dosis, efek samping, dan harga obat Calcusol.

Rangkuman Informasi Obat Calcusol

NamaCalcusol
Golongan ObatObat batu ginjal
Bentuk SediaanSerbuk dikemas kapsul
KandunganDaun tempuyung (Sonchus arvensis L) dan Saccharum lactis
ManfaatMenghancurkan batu ginjal, meluruhkan urin, mengobati anyang-anyangan, dan lainnya
Indikasi PenggunaanBatu ginjal, anyang-anyangan, infeksi saluran kemih, disuria, dan lainnya
KontraindikasiHipersensitivitas
Cara pakaiDiminum setelah makan
DosisTergantung kondisi (lihat informasi di bawah)
Efek sampingReaksi alergi, pusing, mual
HargaRp35.000 (isi 30 kapsul), Rp70.000 (isi 50 kapsul), dan Rp120.000 (isi 100 kapsul)

Bentuk Sediaan Calcusol

Obat batu ginjal Calcusol memiliki bahan baku utama yang telah melalui proses ekstraksi hingga berbentuk serbuk. Selanjutnya, serbuk bahan baku tersebut dikemas dalam bentuk kapsul. Sudah pasti, bentuk sediaan dari Calcusol adalah per oral. Satuan penjualan obat Calcusol adalah botol atau box. Ada beberapa pilihan jumlah isi dalam setiap box, yaitu 30 kapsul, 50 kapsul, dan 100 kapsul. Apabila Anda baru pertama kali mencoba, maka Calcusol isi 30 kapsul lebih disarankan. Namun, jika Anda membutuhkan Calcusol lebih banyak karena anggota keluarga lain juga mengalami masalah batu ginjal, maka Calcusol isi 100 kapsul lebih cocok sesuai kebutuhan Anda. Meskipun bukan obat kimia, tetapi simpanlah obat Calcusol di tempat yang sesuai.

Kandungan Calcusol

Kandungan utama dari obat herbal Calcusol adalah serbuk Sonchi folium yang merupakan ekstrak daun tempuyung (Sonchus arvensis L). Setiap satu kapsul Calcusol mengandung serbuk Sonchi Folium sebanyak 392 mg. Saccharum lactis juga ada di dalam kandungan Calcusol tetapi hanya bersifat sebagai zat tambahan. Daun tempuyung yang merupakan tumbuhan Eurasia telah diuji melalui penelitian Prof. Dr. Sardjito (alm) memiliki kemampuan menghancurkan batu ginjal. Kandungan kimia yang ada di dalam daun tempuyung antara lain alfa?laktoserol, mannitol, inositol, silica, kalium, flavonoid, dan taraxasterol, kaemferol, quercetin, orientin, rutin, hyperoside, dan catechindanmyricetin. Daun tempuyung yang merupakan bahan utama dari obat batu ginjal Calcusol memiliki nama lain di beberapa daerah, seperti lobak air, lempung jombang, dam lainnya. Di dalam negeri, tumbuhan ini banyak ditemui di pulau Jawa.

Manfaat Calcusol

Obat batu ginjal Calcusol memiliki dua manfaat utama, yaitu memiliki khasiat lipotriptik (menghancurkan batu ginjal) dan diuretik (meluruhkan urine). Batu ginjal merupakan deposisi kristal di ginjal yang terjadi karena kristalisasi kalsium klorida, natrium urat di saluran kemih, atau penumpukkan asam urat. Hal-hal tersebut pun membentuk endapan, sehingga terkristal menjadi batu di dalam ginjal atau saluran kemih. Manfaat Calcusol juga dapat mencegah terjadinya batu ginjal. Hal ini dikarenakan daun tempuyung mengandung senyawa fenolik dan flavonoid. Senyawa-senyawa fenolik dan flavonoid seperti kaemferol, quercetin, orientin, rutin, hyperoside, catechindanmyricetin mampu menurunkan kadar asam urat yang menjadi penyebab terjadinya batu ginjal. Selain manfaat utama, sebenarnya, bahan utama yang dikandung Calcusol memiliki manfaat yang cuku banyak. Tidak hanya terbatas pada batu ginjal melainkan juga bisa menjadi obat kanker karena memiliki aktivitas antioksidan, obat asam urat, obat wasir, obat memar, dan lainnya.

baca juga artikel lainnya cara menjaga kesehatan rambut

Indikasi Calcusol

Meskipun termasuk obat herbal, tetapi pemakaian Calcusol sebaiknya dikarenakan adanya indikasi. Orang yang mengalami anyang-anyangan atau disuria bisa menggunakan Calcusol. Di samping itu, penderita batu ginjal atau infeksi saluran kemih juga bisa memakai obat Calcusol. Apabila Anda memiliki faktor risiko untuk mengalami masalah kesehatan tersebut maka bisa menggunakan Calcusol.

Kontraindikasi Calcusol

Sebagaimana obat herbal pada umumnya, bisa dikatakan Calcusol sedikit memiliki hal-hal yang kontraindikatif. Meskipun belum pernah dilaporkan, ada kemungkinan seseorang memiliki hipersensitivitas terhadap kandungan Calcusol. Pada kasus tersebut, orang itu tidak dapat menggunakan obat Calcusol karena dikhawatirkan akan mengalami reaksi alergi yang memiliki berpotensi fatal. Apabila Anda pernah memiliki riwayat alergi terhadap daun tempuyung atau Saccharum lactis, maka konsultasikan ke dokter, sehingga dokter akan merekomendasi obat batu ginjal lainnya yang lebih aman sesuai kondisi kesehatan Anda.

Peringatan Penggunaan Obat Calcusol

Berhati-hatilah dalam menggunakan Calcusol. Ibu hamil yang cenderung mengalami anyang-anyangan belum tentu aman menggunakan obat Calcusol. Hal tersebut pun juga berlaku bagi ibu menyusui. Sebaiknya, ibu hamil atau ibu menyusui melakukan konsultasi ke dokter kandungan sebelum menggunakan Calcusol. Penggunaan Calcusol pada anak-anak, lansia, dan penderita penyakit tertentu juga perlu berkonsultasi terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar pasien tidak mengalami efek samping yang merugikan kesehatannya pasca penggunaan Calcusol.

Dosis Calcusol

Dosis Calcusol adalah 2 kapsul sebanyak 2x kali sehari selama 1-3 minggu berturut-turut. Apabila kondisi sudah mereda, maka dosisnya menjadi 1 kapsul sebanyak 3x sehari dan diteruskan dengan dosis 2×1 kapsul dalam sehari. Dalam rangka pencegahan batu ginjal, dosis Calcusol adalah 1 kapsul sebanyak 1-2x dalam sehari. Gunakanlah Calcusol sesuai dengan dosisnya, sehingga tujuan pengobatan bisa dicapai. Disarankan untuk mengonsumsi banyak air putih selama terapi Calcusol.

Efek Samping Calcusol

Penggunaan Calcusol bisa membawa efek samping jika Anda mengalami masalah hipersensitivitas atau menggunakan dengan dosis berlebih (overdosis). Efek samping Calcusol pada penderita alergi adalah reaksi alergi. Reaksi alergi tersebut ditandai dengan sakit kepala, sakit perut, mual, muntah, sesak napas, ruam kulit, gatal-gatal, dan wajah bengkak. Obat batu ginjal Calcusol yang digunakan berlebih bisa memicu sakit kepala dan mual. Hentikanlah penggunaan Calcusol segera dan carilah bantuan medis terdekat agar efek samping bisa segera diatasi sebelum berkembang semakin parah.

baca juga artikel lainnya cara mencegah jerawat

Harga Calcusol

Harga obat Calcusol tergantung pada jumlah kapsul pada tiap kemasan. Harga Calcusol per box berkisar antara Rp35.000 (isi 30 kapsul), Rp70.000 (isi 50 kapsul), dan Rp120.000 (isi 100 kapsul).


Sumber:
  1. Sofnie M. Chairul, dkk. 2003. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Air Daun
    Tempuyung (Sonchus arvensis L.) secara Invitro. Yogyakarta: Majalah Farmasi Indonesia. http://mfi.farmasi.ugm.ac.id/files/news/7_softnei_208_-_215.pdf [diakses pada 14 Juni 2019]
  2. Denny L. 2010. ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU SERBUK
    DAUN TEMPUYUNG DALAM PRODUKSI CALCUSOL
    DI PT. PERUSAHAAN JAMU TRADISIONAL Dr. SARDJITO
    YOGYAKARTA (Skripsi). Surakarta: Universitas Sebelas Maret. https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/13367/MjgwMTg=/Analisis-pengendalian-persediaan-bahan-baku-serbuk-daun-tempuyung-dalam-produksi-calcusol-di-PT-Perusahaan-Jamu-Tradisional-Dr-Sardjito-Yogyakarta-abstrak.pdf [diakses pada 14 Juni 2019]
  3. Neliti: Tempuyung Sebagai Alternatif Penghancur Batu Ginjal. Martuti B, dkk. https://media.neliti.com/media/publications/163502-ID-tempuyung-sebagai-alternatif-penghancur.pdf [diakses pada 14 Juni 2019]
  4. ITB: Ekstrak terpurifikasi dan senyawa aktif daun tempuyung (Sonchus arvensis) sebagai antibatu ginjal. Prof. Dr. Elin Yulinah Sukandar. http://www.sps.itb.ac.id/in/wp-content/uploads/2015/05/SF_08_Elin_Yulinah_S.pdf [diakses pada 14 Juni 2019]